Tuesday, March 3, 2009
terimakasih untuk hadirmu
genap setahun sudah Bapak ada untuk saya dan al
menemani malam dan mengisi siang
menjadi kepala bagi keluarga ini
menjadi penafkah bagi kami berdua
menjadi dada tempat menangis
menjadi sosok dewasa tempat bermanja
menjadi kekasih
menjadi bapak
sesosok yang sebelum ini tak pernah hadir untuk kami
entah dari mana datangnya dirimu, Pak
yang pasti Bapak merupakan jawaban dari Allah atas doa-doa kami
sejak ada Bapak
dunia kami berubah
jika selama ini kami menyangka kebahagiaan kami telah lengkap
karena mama memiliki Al dan Al memiliki mama
ternyata dengan adanya Bapak
bahagia itu lebih hakiki
lebih nyata
Bapak, terimakasih untuk hadirmu
saya harap setahun ini merupakan awal dari puluhan tahun berikutnya
saya ingin tetap melihat wajah Bapak
di setiap bangun saya di pagi hari
sekalipun wajah itu telah menua
sekalipun sesekali batuk rentamu memecah hening
saya ingin semua itu selalu ada
saya ingin memiliki anniversary-anniversary berikutnya
sampai akhirnya tidak ada anniversary lagi
karena maut telah memisahkan
teruntuk Bapak tercinta di 1 tahun pernikahan kami.
tak pernah sebelumnya saya merasakan cinta seperti ini…
sebuah puisi
October 17, 2008
kemarin malam,
ketika kami hanya berdua,
sambil menunggu bapak pulang dari kantor
aku dan Al-ku
kami biasa bercanda-canda, berbincang-bincang, bermain-main.
entah mengapa ketika aku memandang wajahnya yang bulat,
untuk kesekian kalinya aku begitu terenyuh akan anugrah Allah ini.
telah Allah titipkan seorang bidadari untuk aku cintai.
dan malam itu,
sambil membelai wajahnya yang putih mulus,
aku berkata pada bidadari kecil itu.
“Kakak, mama punya puisi untuk kakak.
Kakak dengar baik-baik ya.”
Lalu dia bertanya sebelum aku sempat berkata apa-apa,
“Puisi itu apa Ma?”
Otakku berputar,
“Hmmm makanya dengerin, puisi itu kira-kira kaya begini.”
Lalu sebelum dia sempat melontarkan ribuan tanya lagi,
aku mulai merangkai kata-kata yang aku anggap sebagai satu contoh
puisi sederhana untuk putri kecilku.
Sambil menatap dalam ke matanya, aku memulai.
“Kakak…
adalah matahari mama,
bulan mama,
bintang mama,
awan mama,
gunung mama,
pemandangan alam mama…
tanpa Kakak,
hidup mama, sepiii…
seperti tinggal di hutan yang gelap, seram dan sunyi.
dengan Kakak,
mama seperti berada di sebuah pasar malam,
ramai, ceria, penuh warna dan cahaya lampu kelap-kelip.
Kakak adalah segalanya untuk mama…”
hanya sebuah puisi sederhana yang kurangkai menggunakan
bahasa yang kuharap mudah dicernanya.
tujuannya cuma agar dia tahu seperti apa puisi itu.
tapi dia terdiam lama…
“Kok kakak diem aja? Kenapa? Bingung ya?”, tanyaku.
“Gak… Alifah kok kaya pengen nangis……” ucapnya sendu.
Dan aku begitu terkejut, “Kakak terharu?”, aku coba memastikan.
Ia hanya menjawab dengan angukan.
Dan aku tergugu, putriku yang baru 5 tahun terharu mendengar sebuah
puisi sederhana tentang cintaku padanya.
aku memeluknya erat dan hanya bisa berucap,
“Mama sayang banget sama Kakak”.
aku melihat dia menggosok matanya.
langsung aku tarik dua tangannya sambil berkata,
“Kita main domikado yukkk…”
“yukkkk….”, sambutnya bersemangat.
aku gak ingin liat ada tangis lagi di matanya.
cukup sudah penggalan hidup kami yang penuh tangis,
saatnya kini untuk tertawa bahagia.
lalu kami terus bermain dan tertawa sampai akhirnya bapak pulang dan
melengkapi kebahagiaan kami…
…teruntuk bidadariku
Tuhan menitip
Bidadariku…
kau dititipkan Tuhan untuk dilahirkan
melalui rahimku
kau dititipkan Tuhan untuk dibesarkan
melalui air susuku
kau dititipkan Tuhan untuk dididik
melalui kasih sayang dan bimbinganku
Bidadariku
ternyata kau cuma titipan
tapi mengapa aku begitu mencintaimu
melebihi hidupku sendiri
dan mampukah aku jika suatu saat kelak harus mengembalikanmu
pada Dia, sang pemilik…
… teruntuk bidadariku
gadis pengejar cinta
dia seorang gadis di seperempat baya
cantik
tapi aku tak mengenalnya dengan baik
yang aku tahu dia sedang mencari cinta
bahkan mengejarnya
dan usahanya sudah sampai tahap membabi buta
sehingga sering kali ia seperti kehilangan akalnya
dari yang kupelajari dia bukanlah pribadi yang stabil
cukup tidak wajar untuk seseorang di usianya yang bukan lagi remaja
juga ketika kita mengetahui bahwa ia adalah sulung dari 5 bersaudara
sebuah posisi yang sering kali menempatkan seseorang pada puncak kedewasaan yang dini sebelum waktunya
tapi dia berbeda
kemanjaannya tidak bisa ditutupi
kekanak-kanakannya begitu jelas terpampang
dia juga punya semangat layaknya kanak-kanak
yang kadang begitu membuncah lalu kemudian layu
untuk kemudian kembali meledak-ledak tak terkendali
begitu banyak yang ingin dia kejar dan capai dalam hidupnya
seolah ingin membuktikan pada dunia bahwa dia bisa
bisa menjadi seseorang yang bisa dibanggakan oleh keluarganya
suatu cita-cita yang begitu mulia
tapi sayang pribadinya tidak siap
padahal mungkin tidak ada yang menuntutnya untuk
menjadi yang terbaik
cukup hanya menjadi dirinya yang kuat menghadapi hidup
dan kini
ia mengejar cinta
bisa jadi kebahagiaan orang-orang disekitarnya
yang bisa hidup denga orang yang mereka cintai
membuatnya iri
membuatnya menginginkan hal yang sama, memiliki orang yang dicintai dan mencintai
tetapi karena dulu terlalu banyak membagi cinta
kini justru ia tidak memiliki cinta
ia hanya merasa memiliki
tapi kenyataan berbicara lain
orangnya yang ia kira mencintanya
pergi begitu saja
semakin ia kejar orang itu
semakin ia tiada
hatinya tentu porak poranda
sehingga melumpuhkan logikanya
ingin ia puaskan dirinya dengan mencari cinta sebanyak-banyaknya
bahkan dengan tanpa malunya ia mencoba
mencuri cinta orang yang jelas-jelas sudah tak lagi peduli
dan tak mungkin dimiliki
semua pria yang ada di dekatnya ia coba untuk lumpuhkan
tapi apakah itu memuaskannya
apakah itu membahagiakannya
sepertinya belum
dan mungkin tidak akan
karena bukan cinta seperti itu yang ia butuhkan
karena yang dia butuhkan adalah cinta sejati
yang memang diciptakan sang pencipta untuknya
dan cinta sejati itu tak perlu dikejar
kelak ia akan datang sendiri
jadi sudahlah tak perlu lagi memohon-mohon
untuk sedikit saja diberi perhatian pada orang-orang yang sudah tak peduli itu
give yourself some credit girl
aku tahu kau tak sehina itu
aku tahu kau begitu berharga untuk mengejar cinta yang memang bukan untukmu
aku yakin kau akan begitu bernilai bagi cinta sejatimu yang kelak akan datang
mungkin lebih baik kini memulai kembali semuanya
dengan menarik nafas dalam-dalam
menjernihkan pikiran
berjanji pada dirimu sendiri untuk lebih menghargai dirimu sendiri
dan menghargai orang lain
menyiapkan dan mengosongkan sudut hatimu
hanya untuk that special someone
yang mungkin saja ternyata bukan dia yang berada nun jauh disana
tetapi justru seseorang yang begitu dekat
begitu peduli
tapi terlalu dekat sehingga kau tak melihat nya
jagalah hatimu untuk sesuatu yang tak ternilai itu
jangan sia-siakan hanya untuk cinta sesaat
apalagi menggunakan hatimu untuk merebut cinta yang bukan hakmu lagi
aku turut mendoakan yang terbaik bagimu segera terjadi
aku tahu kamu ingin sekali menikah dan punya keluargamu sendiri
untuk itu
persiapkan lah ruang hatimu untuk seseorang untuk datang
dan tak perlu mengejarnya lagi
biarkan ia yang datang padamu
percayalah ketika cinta sejatimu datang,
senyum yang tergambar di wajah cantikmu
akan menjadi hakiki.
…
untuk kamu yang mengejar cinta…
semoga secepatnya menemukan sejatimu.
sedihnya, gundah dan resahku
siang ini seperti biasa,
gue nganter al sekolah.
seperti biasa juga bidadari kecil itu selalu penuh semangat kalo sama yang namanya berangkat sekolah.
apalagi udah beberapa minggu belakangan ini,
kegiatan utama yang dilakukan di sekolahnya adalah berlatih menari dan menyanyi untuk acara perpisahan kakak TK B, yang di kasih judul Bintang-Bintang Show.
al sangat sungguh-sungguh mempersiapkan diri dan tariannya menuju acara itu.
terbukti dia seringkali menyuruh kami menonton dia memperagakan tarian ondel-ondelnya (tarian yang bakal ditarikannya bersama teman-teman satu kelasnya).
padahal biasanya susah banget nyuruh dia menari dan mempraktekan tarian yang dia pelajari.
waktu pementasan baletnya sebulannya yang lalu aja,
dia males banget disuruh menarikan tariannya di depan gue dan bapaknya.
katanya, aku udah hapal kok. ntar mami liat aja deh pas shownya.
beda dengan tari ondel-ondel yang satu ini.
dia begitu bersemangat dan tidak segan menarikannya berulang-ulang di depan kami.
dan setiap kali dia menarikannya terselip perasaan bangga sekaligus haru akan keseriusannya itu.
sering kali pula dia bilang, mami narinya harus bagus kata bu guru. pinggulnya harus goyang. kalau tidak bagus posisi dirinya dibelakang, gak didepan.
dari perkataannya gue mengambil kesimpulan bahwa posisi depan yang kelak dijanjikan oleh bu guru sebagai reward pada para murid yang bernari dengan baik.
dan dari binar matanya gue bisa melihat betapa dia ingin berdiri di depan dan menunjukkan pada semua orang dia bisa menari.
setelah berminggu-minggu dia berlatih di kelas.
akhirnya mereka berlatih diluar kelas.
dari kejauhan gue ngintip aksi bidadari kecil itu menari.
dia berada di posisi depan tengah.
gue jelas bertanya-tanya, kenapa al yang tinggi besar di letakkan di tengah depan.
apakah gak menutup teman-teman lain yang berpostur lebih kecil.
tapi gue pikir cuma latihan.
tapi hari demi hari, semakin dekat dengan hari pentas, posisinya tetap disana.
gue juga tanya pada al, apakah posisinya sudah tetap disana.
dan ia jawab, udah ma, karena kata bu guru alifah narinya bagus.
dan memang, gue akui dia menari dengan sangat baik.
goyang pinggulnya dan kepalanya sangat serasi.
mungkin karena dia suka sekali menari (acara kesukaannya di pagi hari adalah hi5, yang isinya orang menari-nari).
selain itu dia juga latihan balet dan sangat menyukai kegiatannya satu itu.
gue bisa melihat kecintaannya pada menari.
mungkin untuk anak-anak lain, menari ondel-ondel cuma sekedar menari di perpisahan sekolah.
tapi untuk al, menari ondel-ondel adalah jiwanya.
gue bangga sekali atas usahanya itu. dia bernari sepenuh jiwanya.
betapa senangnya dia setelah fitting baju narinya.
dia menceritakan betapa dia menyukai bajunya yang katanya seperti baju orang menikah
dan hari ini sehari sebelum gladi resik esok hari.
gue mengintip lagi dia latihan di luar kelas.
posisi narinya masih sama, tengah depan.
gerak tubuhnya semakin baik.
penguasaan dia terhadap tariannya juga semakin baik.
tanpa bisa gue tolong, kembali sebuah rasa bangga berdesir di dada.
kemudian seperti biasa,
tepat pukul 9.15 dia keluar kelas.
al gue gak bilang apa-apa saat itu.
tapi ketika sampai dirumah tiba-tiba wajahnya mendung.
matanya berkaca-kaca.
dia bilang, mami posisi al dipindah sama bu guru.
kenapa, gue balik bertanya.
dia bilang, karena badan al tinggi jadi dipindah deh. padahal narinya bagus.
mami, aku mau ngurangin makan. aku gak mau tinggi-tinggi.
aku gak mau menari di belakang.
dug… seperti dadaku di pukul oleh palu besarrrr sekaliii.
sakit sekali dadaku mendengar keluhan bidadari kecil ini.
saat ini dia memang paling besar di kelas. tubuhnya memang bongsor sekali.
gue mikir, kenapa sekarang itu baru dilakukan oleh ibu gurunya. kenapa tidak dari kemarin-kemarin.
kenapa pada saat kebanggaan al sudah membuncah dia harus mundur ke belakang.
dan kenapa lagi-lagi postur tubuhnya yang dijadikan alasan.
gue memahami kekecewaannya.
gue mengerti kesedihannya.
dan gue gak ingin dia tambah gak percaya diri karena postur tubuhnya yang tinggi.
tanpa pikir panjang, gue langsung telpon bu gurunya.
sesuatu yang jarang sekali gue lakukan (memprotes keputusan sekolah/guru).
gue memohon pada beliau.
tolong support al gue.
buat dia tariannya kali ini adalah sesuatu yang besar.
mungkin kita orang dewasa tidak mengerti.
buat kita ini hanya tarian.
tapi apa yang dipikirkan anak usia 5 tahun mungkin tidak sesederhana itu.
dan mungkin kita yang dewasa ini harus belajar konsekuen dengan apa yang kita janjikan pada orang lain terutama pada anak-anak.
mungkin bu gurunya belum tahu masalah alifah yang tidak percaya diri dengan ukuran tubuhnya.
tapi saat ini dia harus tahu.
jadi kalau dia memang pendidik, dia harusnya tidak merubah apa-apa begitu saja hanya dikarenakan ukuran tubuh seorang anak.
lagi pula kalau dia mau lakukan itu kenapa tidak dari awal dulu. kenapa bu?
by the way, akhirnya bu guru dian, mau mengerti.
dia mau membantu mensupport al dan kecintaannya akan menari.
al memeluk gue erat sekali setelah gue tutup pembicaraan dengan ibu dian tadi.
gue melihat kembali secercah harap yang tadi sempat redup dimatanya.
gue benar-benar ikut terluka tadi.
dan gue berjuang untuk mendapatkan kembali senyumnya.
mungkin guru-guru disekolah akan ngomongin gue sebagai ibu yang rese.
tapi peduli apa…
gue cuma ingin mensupport bidadariku, melihat senyum di wajahnya, merasakan kembali semangatnya disetiap gerak tarinya dan menyaksikannya menari dengan sepenuh jiwanya.
to my dearest al,
mommy will do anything to frame that smile of yours dear…
i love so much.
Tuesday, May 13, 2008
my happiest moment of the day
so what would be my happiest moment of this day were:
1.
ketika di pagi hari, gue tidur diapit oleh dua orang yang gue sayang banget. al dan bapak. gue ditengah-tengah. sempitnya desakan mereka gak terasa, terkalahkan dengan hangatnya tangan-tangan mereka yang mendekap gue erat dan hembusan nafas mereka satu persatu di pipi gue. hal ini terjadi hampir tiap pagi, dimana pada jam-jam tertentu (sekitar pukul 6 kurang) al akan masuk kamar kami dan kemudian langsung menyelinap ke balik selimut dan meneruskan tidurnya tepat disamping kiri gue. sementara bapaknya tidur di sebelah kanan gue. dalam keadaan sadar tidak sadar, gue selalu menikmati moment ini sambil bersyukur memiliki dua orang yang sangat berharga ini.
2.
sekitar pukul 9.45 pagi. gue dan al berangkat ke sekolah al. setelah kemarin gue beristirahat seharian di rumah dan sama sekali tidak mengantar al ke sekolah maupun les inggris. gue seneng banget hari ini dapat kekuatan fisik untuk kembali melakukan rutinitas itu. dan al seneng banget bisa kembali bersekolah bersama mamanya.
3.
ketemu lagi sama ibu-ibu di sekolah. makan mie ayam bareng mereka. bisa bercanda-canda dan berbagi cerita. gue bersyukur banget gue ditemukan oleh mereka. sejauh ini gue nyaman berteman dengan mereka. seperti gue pernah bilang, gue kehilangan beberapa teman lama, tapi Allah menggantikannya dengan teman-teman baru yang juga menyenangkan.
4.
mengantar al balet setelah sebelum ini dia sempat mogok dan memutuskan untuk tidak balet lagi. tapi setelah uji pentas hari sabtu kemarin, dia seperti termotivasi dan mendapatkan semangatnya yang sempat pupus itu kembali. dan melihat wajahnya yang begitu bersemangat, gue seneng banget. apalagi setelah balet, dia menerima selembar kertas yang menyatakan dia naik tingkat dari pre ballet 2 menjadi pre primary. gue seneng sekaligus bangga banget dengan ballerina kecil gue itu. jadi inget waktu dia recital sabtu lalu. betapa dia begitu excited dan euphoria sekali melalui penampilan pertamanya itu. begitu juga kami, mama, bapak, nenek dan kakeknya. dan kini, dia kembali ter-recharge dengan semua itu sehingga dia memutuskan untuk terus balet. dan tentunya kami semua akan terus mensupport dia, bidadari kami.
5.
ketika bapak pulang dari kantor dan bisa makan bareng sama-sama di rumah, sepiring berdua. terus dilanjutin nonton tv bareng. rutinitas yang keliatannya gitu-gitu aja akan tetapi begitu berarti untuk kami. karena setelah seharian terpisahkan oleh tanggung jawab dan aktivitas masing-masing kini waktunya kami bertemu kembali dan melewati waktu sama-sama lagi.
sebenernya masih banyak hal yang membuat satu hari ini menjadi begitu berarti, tapi 5 hal diatas yang begitu melekat erat diingatan dan ingin gue share dengan semuanya. besok jika memungkin akan gue ceritakan lagi happy moments lainnya. see you tom.
Monday, May 12, 2008
your happiest moment of the day
by the way, si penulis itu memberi 3 tips yang menurut gue bagus banget. tips sederhana, tapi seringkali kita selalu gak sempat untuk melakukannya. salah satu tips yang gue pengen lakukan sekarang, right this very moment adalah at the end of the day, always write something that make you happy in that day only. and never write the crappiest things. just forget the crappiest things. but remember always the happiest moment (itu kata si penulis tadi).
dan my happy moments are (there are several):
1.
ketika gue bisa sepagian berada di depan tv, nonton apa aja yang gue mau (karena Al ke sekolah, dan kalo dia gak ada gue bebas nonton apa yang gue mau, sementara kalo dia ada gue harus milih2 tontonan karena gak mungkin nonton hal2 yang gak pantas dia tonton). karena dulu ketika gue kerja, hal2 kaya nonton tv di pafi hari gak bisa banget gue lakukan.
2.
ketika Al pulang sekolah, terus dengan riangnya dia lari ke arah gue terus meluk gue erat-erat. rasa dalam hati gue seneng banget bisa memeluk dia kaya gini.
3.
ketika sesorean denger senandung riang dari mulut mungil Al. dia nyanyi lagu apa aja. kadang nadanya fals, tapi dikuping gue kedengerannya merdu banget.
4.
ketika bisa bobo siang di rumah sambil melukin Al.
5.
bisa smsan dan telponan dengan bapak. masih bisa bilang kangen dan sayang sama bapak. yang artinya masih punya orang yang disayang dan dicinta.
6.
ketika ada sms gak enak dari temen, tiba2 ada sms bapak yang bilang dia sayang banget. seneng banget, punya bapak dalam hidup gue. biarlah temen-temen gue sebagian berubah, tapi Allah udah menghadirkan sosok lain dalam hidup gue. jadi untuk apa memikirkan yang hilang dari hidup kita, lebih baik menjaga dan mensyukuri apa yang kita dapat sebagai gantinya.
sebenernya masih banyak lagi. cuma segini dulu. simpen yang lainnya untuk besok. mudah2an besok ada kesempatan lagi untuk gue untuk nulis my happiest moment of the day at my blog.
bye all.
Thursday, March 27, 2008
the unsinchronized gadgets
kapan tepatnya gue mulai menyukai gadget2an
dari yang gue bisa inget sih
jamannya walkman keluar, gue langsung ikutan beli
terus berkembang ke discman, gue juga gak ketinggalan beli
tv kecil, yang layarnya kecil bangettt (dan gak enak banget diliat), gue ikutan beli
padahal gue inget banget,
waktu itu tahun 1995an yang gue tonton di tv itu cuma dorama tokyo love story doang
terus jaman handphone keluar di tahun 1995-96an
bokap gue punya hp motorola yang segede gaban itu
gue ikut2an minjem dari beliau padahal di kampus masih jarang banget yang pake
sampe mau nelpon aja saking segennya
gue mesti ke toilet dulu
sumpah norak bangettt
ketika di aussie
hp bisa dicicil
ikut2an lah gue nyicil hp
motorola juga, cuma ukurannya aja udah agak kecilan
terus barlanjut sampe sekarang
kalo ada pas ada uang
ada aja gadget yang gue pengenin
yang compo lahhh
laptop lahhh
dvd player lahhh
kamera slr lahhh lengkap dengan lensa-lensa dan filternya
zip drive lahhh
bullet pen lahhh
pokoknya macem-macem
dan akhirnya
sebuah kamera digital olympus camedia yang jarang gue pake tersimpan rapi di lemari
ada sebuah iPod video putih 30 giga nongkrong di tas gue
sebuah PDA merek dopod tipe 838 pro yang gue beli seharga 7,5 juta cuma jadi perangkat untuk nelpon-nelpon doang (dan yang ironisnya malah hp motorola cdma yang harganya sepertujuhnya yang malah sering digunain)
terus beberapa bulan yang lalu gue baru ganti laptop compaq gue dengan macbook item terbaru
dan beberapa minggu yang lalu gue merogoh kocek gue lagi untuk beli modem hsdpa seharga 1,5 juta
padahal kondisi gue sekarang udah gak kerja dan gak berpenghasilan
rasanya ada yang salah dengan diri gue dengan segala cravenya to gadget
emang yang gue beli juga belom sampe yang gila-gila banget
tapi keuangan gue juga sebenernya masih morat marit banget
dan it got to be stopped!!!
sampe akhirnya ada kejadian yang bikin gue introspeksi diri banget
yaitu
gue terpaksa muter-muter ambasador nenteng2 macbook gue try to sinc 838pr0 gue dengan macbook gue
pertama gue ke toko pda, mereka nyerah karena blom pernah nyoba sinc dopod ke mac
terus gue ke toko mac dan mereka juga sama menyerahnya
itu sebabnya gue terpaksa ngeluarin 1,5 juta untuk modem hsdpa
yang sebenernya dan seharusnya udah bisa dilakukan oleh pda gue (yg udah hsdpa)
malesss dehhh
ternyata secanggih apa pun juga gadget lo
tapi kalo mereka gak sinc
tetep aja mereka gak maksimal
omg...
mulai skarang, i have to try to really think through every step that i take
every decision that i make
gue gak mau lagi keluarin uang banyak hanya untuk gadget yang akhirnya gak work properly
(hmmm do i sound like cinta laura???)
semoga jadi pelajaran untuk kita semua
Wednesday, February 27, 2008
bosan gak di rumah?
people have been asking me that question...
'bosan gak di rumah?'
mungkin gak cuma gue yang ditanyain pertanyaan itu terus.
mungkin itu pertanyaan standar yang akan ditanyain ke semua orang yang baru aja ngambil keputusan untuk berhenti kerja dan stay at home (gak kerja).
dan jawaban gue singkat aja.
'gak'.
dan beneran gak bosen.
dari dulu juga gue seneng berada di rumah.
banyak hal bisa gue lakukan di rumah.
maen sama Al.
baca buku. beres-beres.
nonton tv dan dvd.
bobo siang.
bikin tulisan di mac gue tercinta.
menjahit.
masak. bikin kue.
bikin puding.
dan baru aja gue belajar merajut.
ternyata nyenengin banget.
tuh dengan segudang kegiatan itu (dan banyak lainnya yang belom kesebut).
how can i be bored.
blom lagi gue emang seneng banget sama rumah gue.
gue ngerasa nyaman banget sama setiap sudut rumah abu-putih-merah itu.
apalagi sama kamar gue dan bapak yang jendelanya gede-gede itu.
rasanya seperti ada dalam dekapan hangat kekasih berada di dalam kamar itu.
halah!
mungkin sebenernya rumahnya sih biasa aja.
tapi rasa memiliki gue yang besar itu membuat gue seneng banget berada di dalamnya.
gimana gak gue merasa belong to that house.
gue melalui proses dari nihil menjadi ada pada rumah itu.
dari sebidang tanah yang sebelumnya dipakai jadi lapangan bulu tangkis warga.
dikarenakan pemilik tanahnya BU, maka gue coba tawar tuh tanah.
nego. terus deal sampe ngurus sana sini.
gue ke badan pertanahan untuk nanyain keabsahan surat2nya.
ke rt rw dll. ke kantor pajak bayar pajaknya.
terus gambar sendiri denah dan bentuk mukanya pake corel
gue hitung besar pintu dan jendelanya.
gue liat gimana pondasinya di tanam.
liat gimana temboknya sedikit demi sedikit membumbung hingga ke atap.
gue pilih dan beli sendiri granit lantainya.
mozaik kamar mandinya. sampe bikin pola mozaik sendiri untuk dinding kamar mandinya.
beli handle dan kunci pintunya. rel pintu kaca lipat belakang.
lampu-lampunya.
pokoknya hampir semua perintilannya gue hunting sendiri.
sampe setiap sudutnya mau di taro apa.
semua terpeta di otak gue.
sekarang banyak yang tanya...
'bosan gak di rumah?'
jawabannya:
'ya gak lah...'
gue menikmati banget berada di rumah.
dekat dengan Al.
Al juga gitu.
kayanya seneng banget ada gue di rumah.
jadi gak akan ada kata 'bosan' untuk terus berada di rumah itu.
maksudnya gak akan gue kerja lagi dengan alasan 'bosan' di rumah.
kalaupun suatu saat terpaksa bekerja kantoran yang tiap hari kerja meninggalkan rumah, itu pastinya karena keadaan keuangan yang memaksa harus pergi.
dan bukan karena 'bosan'.
dijamin!
Tuesday, February 19, 2008
rindu peri kecilku
peri kecilku
apa kabarmu disana?
mama yakin kau pasti baik-baik saja
karena kau berada di tempat terbaik sekarang
kali ini, mama cuma ingin bilang
kalau mama sangat merindukanmu
mama rindu saat-saat kau berada di dalam sini
mama rindu saat-saat memelukmu hangat di dalam rahim mama
mama rindu saat kita bermalas-malasan di pagi hari
mama rindu saat mama dan bapak membisikan kata-kata sayang padamu
mama rindu kekuatiran-kekuatiran saat kau diperiksa oleh bu dokter
mama rindu kamu peri kecilku
tapi jangan salah artikan kerinduan ini sebagai ketidak ikhlasan sayang...
karena mama ikhlas...
mama cuma ingin kau tahu bahwa mama selamanya akan mengingatmu
mengenangmu
mengenang kebersamaan kita yang singkat
buat mama kau selalu ada
disini didalam hati mama
peri kecilku,
beristirahatlah yang tenang di tempat terbaikmu
sang Maha Pengasihlah yang kini menjagamu
dan tiada yang lebih baik dari kasih sayangNya
jiwamu akan selalu hidup bersama kami
mama, bapak, kakak Al dan adik-adikmu kelak
sampai bertemu sayang, bila kelak waktunya tiba...
untuk peri kecilku di surga...